Florence sempat diterpa Covid-19 dan kini mulai pulih. Tapi, kota itu masih menerapkan larangan berwisata malam-malam sampai pandemi benar-benar usai.
Italia menjadi salah satu negara dengan kenangan terburuk saat pandemi. Setelah semua usaha untuk bangkit, kota ini tak hal tersebut jadi sia-sia.
Tapi, Florence tidak lagi seperti yang dulu. Wisata Florence berbenah. Salah satunya, jangan sampai Florence overtourism atau kelebihan turis lagi makanya muncul peraturan baru.
Florence telah mengumumkan bahwa orang-orangĀ https://www.anggrekmania.com/ dilarang untuk melakukan aktivitas wisata pada malam hari. Kecuali, makan dan minum.
Wali kota Florence Dario Nardella telah menandatangani peraturan untuk melarang orang berkeliaran di sekitar area populer pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu Malam.
Akses ke enam area pusat kota bersejarah, termasuk kawasan kehidupan malam populer Santo Spiritio, ditutup mulai pukul 21.00-06.00 waktu setempat. Kecuali untuk orang-orang yang menuju bar dan restoran di sana.
Larangan lainnya adalah berkumpul di tangga gereja dan istana yang terkenal. Makan dan minum di tangga basilika Santo Spirito juga dilarang selama 24 jam.
Siapa pun yang melanggar akan didenda sebanyak Euro 400-1.000 atau sekitar Rp 6,8 juta paling murah. Aturan ini akan berlaku hingga pandemi berakhir.
Kebijakan ini ternyata tidak membuat semua orang senang. Banyak yang menyarankan agar pemerintah harusnya memberikan ‘Pajak Sandwich’ alias pajak street food kepada wisatawan alih-alih jam malam.
Sebabnya, wisatawan yang berkunjung dan makan di area wisata seringkali membuang sampah sembarangan. Itu membuat taman jadi jorok dan tidak lagi indah. Jadi keputusan ini dirasa kurang tepat.
Alun-alun itu terbuka untuk umum, jika orang berperilaku buruk, Anda perlu mengusir mereka, Anda tidak dapat mengatakan bahwa bahwa Anda hanta dapat mengakses tempat-tempat ini dengan tanda terima dari bar. Seakan Anda hanya bisa mengaksesnya jika Anda membayar.